JAKARTA - TPST Bantargebang
merupakan tempat pembuangan dan pengelolaan sampah terbesar di Asia Tenggara. Bantar
gebang terbagi menjadi 4 wilayah, terdiri dari 1 TPST yang terletak di Kelurahan
Ciketing Udik dan 3 TPA di Kelurahan Cikiwul, Kelurahan Bantar Gebang, dan
Kelurahan Sumur Batu.
Dikarenakan
produksi sampah di Jakarta yang semakin meningkat dan lahan yang tidak
tercukupi maka Pemerintah DKI Jakarta pun bekerja sama dengan Pemerintah Kota
Bekasi dalam hal pengelolaan sampah, yaitu di Bantar Gebang yang merupakan
salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di Indonesia yang terletak di
Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. TPA Bantar Gebang
dioperasikan sejak tahun 1989
Tinggi timbunan sampah di TPST Bantar Gebang mencapai 40 meter, ketinggian ini setara dengan gedung 17 lantai. Kondisi TPST Bantar Gebang saat ini sudah terisi 39 juta ton atau setara dengan 80% dari kapasitas jumlah, sampah yang dibuang ke TPST Bantar Gebang saat ini mencapai 7500 sampai 7800 ton per harinya.(RABU,24/05/2023)
“Pada awalnya TPST Bantar Gebang ini pembuangan sampah yang berasal dari Cakung” ucap ibu Sri warga TPST Bantar Gebang"
Salah satu
wilayah yang di telusuri kelompok kami adalah Kelurahan Ciketing Udik, daerah
tersebut di dominasi oleh warga yang berprofesi sebagai pemulung. Selain itu
terdapat juga profesi lain seperti pengusaha dan buruh pabrik.
Terdapat warga yang sudah tinggal selama puluhan Tahun Bernama bu Sri, ia bertahan hidup dengan tumpukan sampah setiap harinya sampai akhirnya sekarang ia mempunyai usaha warung dan tempat tinggal yang layak.
“mau gamau saya tidur diatas sampah,saya tidur diatas sampah selama 1 tahun” Ucap bu Sri saat menceritakan kisahnya yang sudah lama tinggal Bersama tumpukkan sampah Bantar Gebang.'' tambah dia (RABU,24/05/2023)
Dari segi
kesehatan dan lingkungan, sampah dapat merugikan kesehatan para pemulung karena
bau sampah dapat mengganggu sistem pernapasan dan kulitnya, apalagi para
pemulung tidak menggunakan perlengkapan yang lengkap
“ngeluh mah banyak, bau air antara bau sama air” ujar pak RT
Menurut rt
setempat masalah kesehatan, yang biasa dirasakan warga Bantargebang, yakni
masalah saluran pernafasan, penyakit kulit, dan diare.Air rembesan dari
tumpukan sampah di TPST Bantargebang akan bercampur dengan air tanah, kemudian
air ini akan mengalir ke rumah penduduk, namun saat ini warga mendapatkan
bantuan tunai dan bpjs untuk jaminan Kesehatan dari pemerintah DKI.
“efek dari pembuangan itu masyarakat dapet kompensasi, kompensasi uang dari dampak
nya pembuangan ini pertiga bulan dari pemerintah untuk satu kartu keluarga” jelas RT setempat